Secara lahiriah, pastinya semua orang akan mengalami yang namanya keDEWASAan dalam hal umur. Namun, dalam kenyataannya adalah umru tidak bisa menentukan kedewasaan seseorang. Tidak bisa dibilang untuk menjadi orang Dewasa adalah Gampang. Menjadi seorang yang dewasa membutuhkan sebuah proses pendesaan yang matang. Namun, tidak bisa kita pungkiri bahwa menjadi dewasa bukanlah pilihan tetapi keharusan untuk hidup lebih baik dari sebelumya.
Banyak sekali info-info yang bisa didapatkan ketika kita mencari sebuah arti Dewasa. Cukup dengan mengetiknya dengan permainan jari-jari kita, maka semuanya akan terpampang di depan layar kaca PC atau laptop. Untuk memahami arti sesungguhnya dari Dewasa adalah kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki diri kita sendiri. Menjadi seseorang yang Dewasa tidaklah dibutuhkan nilai IP (indek prestasi) yang tinggi. "Sikap dan Moral", itulah yang menjadi nilai khusus Dewasa. Marc & Angel (2007) mengemukakan bahwa kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauh mana tingkat kematangan emosional yang dimilikinya. Diantara pemikirannya tentang ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sesungguhnya dilihat dari kematangan emosionalnya salah satunya adalah mampu memahami bahwa komunikasi terbuka adalah kunci kemajuan.
#sedikit flashback memory#
Saat ini, banyak sekali forum-forum yang isinya membahas sebuah diskusi, baik itu diskusi politik, pendidikan, ekonomin, sosial dan sebagainya. Apalagi saat ini dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang membuat banyak sekali media informasi yang bisa digunakan. Media populer yang saat ini sedang membumi adalah sosial network, misalnya facebook. Dari media tersebut, memang banyak sekali orang-orang yang bersifat kritis. Faktnya, diskusi dan perdebatan memang adalah suatu hal yang penting bagi kita agar wawasan kita bisa bertambah. Namun, kebanyakan yang terjadi adalah karena keasyikan berdiskusi, tujuan awal dari diskusi tersebut sedikit melenceng dan bahkan bisa terjerumus karena terlalu banyaknya lantunan kata yang tercurahkan. Ada hal yang lebih penting selain membuang waktu secara percuma dari diskusi yang tidak kunjung berada pada titik temu yang sama. Penambahan wawasan dan softskill memang sangat perlu, tapi apakah hal itu menjadi prioritas utama dalam sebuah diskusi??? Tentunya adalah Sikap Nyata yang dinanti-nanti.
Telah kita ketahui bahwa, pikiran merupakan gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Sikap merupakan pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa (wikipedia). Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap sendiri memiliki tiga komponen utama yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku.
Terkadang kita terlalu menikmati suasana yang ada, tapi melupakan proses nyata dalam kehidupan. Hidup bukanlah hanya sebuah pikiran yang dimana kita bisa memasukkan sebuah atau bahkan beberapa gagasan. Selain itu, hidup juga bukan merupakan sebuah konsep ide dan tujuan, namun adalah "gerak". Gerak disini sendiri memilik arti proses bersikap yaitu menjalankan segala sesuatu yang telah berada dalam gagasan, imajinasi dan juga harapan dalam pemanaknaan pada kehidupan nyata.
Banyak sekali fakta yang bisa dicontohkan yang berada di sekitar kita mengenai hal ini. Cukup banyak juga diantara mereka yang hanya berfikir (intelektual tanpa bersikap), atau dalam bahasa kerennya adalah NATO (Not Action Talk Only). Ego manusia sendiri kadang berfikir bahwa tujuan selalu mendapatkan emas dan sikap tidak mendapat pengharagaan apapun dan bahkan bisa dilupakan karena event pertukaran pikiran yang begitu indah. Tujuan memang adalah sebuah awal dari sebuah sikap, namun perlu digarisbawahi dan dipastikan yang dititik utamakan adalah Prosesnya.






0 komentar:
Post a Comment