Diagram TTT atau Isothermal Transformation Diagram (I-T diagram) merupakan sebuah
diagram yang menghubungkan transformasi austenite terhadap waktu (dalam skala
log) dan temperatur. Dalam proses laku panas pada baja, biasanya pemanasan
dilakukan hingga mencapai temperature austenite, kemudian ditahan pada
temperature tersebut beberapa saat lalu didinginkan dengan laju pendinginan
tertentu. Struktur mikro yang terjadi setelah pendinginan akan tergantung pada
laju pendinginan. Karenanya sifat mekanik dari baja setelah akhir suatu proses
laku panas akan banyak ditentukan oleh laju pendinginan. Proses transformasi
ini dibaca dengan diagram TTT karena kondisi tidak setimbang. Setiap baja
(komposisi penyusun baja yang berlainan) akan mempunyai I-T diagram sendiri.
Gambar 1. Diagram TTT untuk Baja
Eutektoid (0.8%)
Kurva
sebelah kiri menunjukkan saat mulainya transformasi isothermal dan kurva
sebelah kanan menunjukkan saat selesainya transformasi isothermal. Diatas garis
A1 austenit dalam keadaan stabil (tidak terjadi transformasi
walaupun waktu penahannya bertambah). Di bawah temperature kritis A1
pada daerah di sebelah kiri kurva awal transformasi austenite tidak stabil
(suatu saat ia akan bertransformasi) dan disebelah kanan kurva akhir
transformasi terdapat hasil transformasi isothermal dari austenite, sedang pada
daerah diantara dua kurva tersebut terdapat sisa austenite (yang belum
bertransformasi) dan hasil transformasi isotermalnya. Titik paling kiri dari kurva
awal transformasi disebut hidung (nose)
diagram ini. transformasi austenite diatas nose akan menghasilkan perlit
sedangkan di bawah nose akan
menghasilkan bainit. Tetapi bila transformasi berlangsung pada temperature yang
lebih rendah lagi (dibawah garis Ms = Martensite start) akan
diperoleh martensit.
Mekanisme Transformasi
Perubahan austenite menjadi perlit
berlangsung dengan difusi, suatu proses yang berlangsung dengan difusi selalu temperature activated dan time dependent serta berlangsung dengan
mekanisme pengintian dan pertumbuhan.
Bila
austenite dipaksa berada pada temperature di bawah temperature kritis A1 maka
dorongan untuk berubah makin besar, perubahan terjadi lebih awal tetapi
pertumbuhan makin lambat, sehingga perlit yang terjadi makin halus. Makin
rendah temperaturnya, maka dorongan termodinamik ini berubah menjadi gaya geser
(shear force) yang dapa menggeser
atom besi pada posisi tertentu (agar dapat berubah dari FCC menjadi BCC).
Sebenarnya
belum ferrit BCC yang terjadi namun suatu struktur BCT (Body Centered Tetragonal) karena austenite mengandung banyak karbon
ketika berada di bawah temperatur A1.
Atom karbon yang terperangkap dalam ferrit tersebut membuat BCC memanjang.
Karbon yang banyak ini akan keluar melalui proses difusi membentuk sementit dan
BCT akan menjadi BCC (ferrit). Sementit yang keluar dari BCT akan keluar pada
arah/bidang kristallografik tertentu dari ferrit yang terbentuk ( struktur bainit). Proses ini terjadi bila
austenite didinginkan cepat sampai dibawah nose
dan temperature berada diatas Ms.
Bainit akan terjadi pada transformasi isothermal dari austenite pada
temperature di bawah nose. Pada
temperature lebih tinggi diperoleh upper
bainite (bainit atas) atau feathery
bainite sedangkan pada temperature lebih rendah diperoleh lower bainite (bainit bawah) atau acicular bainite. Perbedaan dari kedua
bainit tersbeut terletak pada susunan lamellarnya.
Selain
itu, dari phase austenite pada suhu diantara A1 dan dibawah nose,
terbentuk pula perlit (struktur
eutectoid 0.8% C yang terdiri dari phasa ferit yang diselingi dengan
lapisan-lapisan Fe3C). dekomposisi dimulai dari nucleus cementit
yang nantinya membentuk nodule dari ferrit. Nodul perlit terbentuk dari
plat-plat ferit yang diselingi dengan pelat-pelat cementit. Pada suhu
dekomposisi austenit pada
daerah nose akan menghasilkan campuran perlit dan bainit dalam
periode waktu tertentu.
Ketika austenite berada
dibawah Ms, maka yang terjadi adalah difusi telah terhenti (karena atom karbon
sudah tidak memiliki cukup energi) dan timbul struktur baru dari atom karbon
menjadi BCT yaitu martensit. Karena
adanya karbon yang terperangkap maka struktur itu menjadi tegang dan
kekerasannya tinggi, tetapi juga getas. Banyaknya austenite yang
bertransformasi menjadi martensit hanya tergantung pada temperature (mulai Ms
dan berakhir di Mf).
0 komentar:
Post a Comment