Totally Friendly

True Story, True Friendly, and Trus Life

Kabinet Inspiratif

Kabinet BEM Fakultas Teknologi Industri-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011/2012

Kominfo Army

Keluarga Besar Departemen Komunikasi dan Informasi BEM FTI-ITS 2011-2012

Kominfo

Keluarga Kominfo BEM FTI-ITS 2010-2011

Cangkruk Bareng Kelas Seasion 3

Keluarga Kecil Teknik Fisika Angkatan 2009 Kelas A

Pages

Saturday, December 22, 2012

2012 Year in Review (Me)

2012 Year in Review (Me)
2012 akan segera berakhir, but bukan akhir dari sebuah kehidupan. Isu-isu akan kehadirannya kiamat di tahun 2012 ini (katanya sih bertepatan 21-12-2012), menjadi sebuah kejadian fenomenal. Sempat miris ketika banyak sekali orang "diluar" sana lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi kimat. Entah itu mulai dari penimbunan makanan, perlengkapan senjata dan sebagainya. So... lewat dari tanggal tersebut, saya masih bisa nyoba buat nulis di blog ini. Kiamat??? cukup pasrah kepada-Nya dan cukup mempersiapkan amal dan ibadah kita sebagai pertanggungjawaban kehidupan yang telah dijalani di Dunia.
Back to the topic...
Biasanya, di penghujung banyak sekali media yang menginfokan tentang rangkuman keseluruhan yang terjadi.  Ada review tentang Infotaiment, mancanegara, negara, bencana-bencana, prestasi dan sebagainya. Hampir semua media memberitakannya, dan biasanya terangkum dalam 1 menit dunia dalam berita (iklan disek... :D ). 
Berbeda halnya dengan media yang kupunya ini.1 menit, 1 jam...bahkan 1 hari pun tidak cukup buat menayangkan semua memori yang telah dibuat sepanjang tahun 2012 ini. Mencoba untuk flashback, semoga tidak ada yang terlewat.
Di tiap penghujung tahun sebelumnya (2011, red), pastinya kita memiliki "sesuatu" yang kemudian dinamakan "resolusi" 2012. Nah, sebenarnya gak muluk-muluk sih nih resolusi yang pernah guwe buat, yang penting bisa dijalankan sesuai dengan kemampuan :D.
Ini dia resolusi yang pernah kubuat dan telah dirasakan hingga detik ini.
Menikmati Pulau-pulau besar di Indonesia
Sebenarnya dulu sempat gak yakin, buat resolusi beginian.. tapi gimana lagi eh ternyata kesampaian juga. Pulau pertama yang dilalui adalah pulau Jawa, notabene tempat dimana guwe tinggal. Selain itu ada pulau Madura, yang bagian dari pulau Jawa. Alhasil, ini udah terdelete dalam list Pulau-pulau besar. Nah, yang paling menakjubkan adalah ternyata bisa menginjakkan kaki di pulau Sumatera (meskipun hanya sampai di Pelabuhan Lampung). Penginjakan kaki pertama kali ini, sayangnya tidak diabadikan dengan kamera, dikarenakan kondisi baterai sedang tidak bersahabat waktu itu. Kisah ini terangkum dalam KP in Action. Ditunggu saja :D
Menjadi Peserta PIMNAS XXV Jogja
Pertama kali dalam seumur hidup mengikuti event tingkat nasional yang bener-bener diselenggarakan secara nasional. Terima kasih sekali guwe ucapkan ke Tim TITANIA (tim PKM guwe yang lolos ke PIMNAS dengan ketua si Amal). Sedih, suka, cita, haru dan bahagia bercampur aduk menjadi satu. Inilah pertama kali dimana darah almamater tercinta benar-benar melekat dan terasa sekali di dalam dada. Berbeda halnya ketika berada di kampus sendiri, arogansi tiap jurusan yang cukup kuat. Namun disini ITS bersatu !!! Hingga teriakan vivat dari para kontingen ITS, berteriak VIVAT hingga membuat gedung UNY cetar membahana. Cerita lebih lengkapnya nanti ya... :D
Menjadi Wartawan Magang
Sebenarnya antara percaya atau gak percaya. Itulah yang pertama kali muncul di hati dan pikiran. Tak terbayangkan bisa magang menjadi seorang wartawan. Toh, ilmu yang dianut saat ini adalah ilmu Fisika Teknik, jauh sekali dari dunia jurnalis.
Kerja Praktek di PT.Krakatau Steel
Sebenarnya sih biasa saja, namun terlihat tak biasa ketika sudah mengalaminya. :D Kisah KP ini sudah dimulai sejak bulan April, namun baru bisa menginjakkan kaki itu pas bulan Agustus akhir, tepat sehari setelah umurku bertambah. Kisah KP masih belum berakhir, saat ini (22-12) masih berkutat dengan KP, namanya laporan KP. So.. dilihat nanti saja kelanjutan kisah KP.
Magang di MNI
Program yang diadakan MNI (masyarakat nano Indonesia) baru kuketahui tahun 2011 kemarin. Nah, sempat search info tentang MNI, eh ternyata ada yang namanya beasiswa TA/KP/Magang. Karena masih ragu, alhasil baru mencobanya tahun ini. Finally... Berhasil dan namanya berTApa (lihat yang di capslock ya, intinya sih itu). Cerita ini baru dimulai ketika diterima email balasan untuk proyek penelitian selama 3 bulan di Nanotechnology Research and Business Center (NRBC). Cerita ini akan dimulai pada tahun depan.
Foto Bersama KOMAR di JONAS
Bisa dibilang 3/4 berhasil. Usaha untuk mengumpulkan KOMAR (kominfo army) cukup membuat keringat berlebih dibandingkan memikirkan ketercapaian proker yang sedang diemban. Tepat pada umur 22 tahun, impian ini bisa tercapai dengan minus si Ainur di dalamnya.
Hatam 12 buku Bacaan
kalau masalah buku, entah sudah berapa buku yang bisa dihatamkan (pengecualian buat buku kuliah ya :p ). Di tahun ini berhasil mendapatkan berbagai macam buku yang sangat mudah untuk dikunyah. Seperti Habibie dan Ainun, 9 Summers 10 Autumn, Noah, Heroes of Olympus (3 seri), Indonesia Mengajar (seri 1 dan 2), Perahu Kertas, 9 Matahari, Notes from Qatar (1 dan 2), Seribu Malam Untuk Muhammad dan sebagainya.
Punya Proyek Penelitian sendiri
Alhamdulillah, di tahun ini bisa melaksanakan 3 jenis penelitian. 1 diantaranya adalah hasil pemikiran sendiri dan bisa menginspirasi orang lain buat dijadikan Tugas Akhir, yaitu penelitian tentang Cat :D
Mentraktir KOMAR
Kayaknya kalau 1 hal ini gak usah ditanyakan lagi, hasilnya adalah sukses :D
Berat Badan Turun
Sebenernya untuk ini pernah terjadi, ketika sakit melanda. Haaaaa, dan untuk tahun ini masih gagal. Mari lanjutkan di Tahun depan!!!
Posting 22 Tulisan di Blog
Waduh, untuk di blogger alhasil ini masih kurang dari target. Karena terlalu asik dengan Tumblr. Next time... jadi 23 tulisan berbeda di Blog !!!
Oh iya, angka ini dipilih berdasarkan umur yang nantinya akan dicapai. Insya Allah :D
Berlibur bersama Keluarga
Dalam setahun ini, masih sekali bersama keluarga bisa menikmati liburan bersama FULL TIM!!!. Meskipun hanya berlibur di Pantai Jangkar (pelabuhan jangkar, red) dan hanya dalam beberapa jam.
Prestasi Kerja Organisasi
Prestasi sempat diberikan oleh pak pres (si Fikri) atas kemampuan menulisku. Namun, prestasi terbesar di organisasi kemahasiswaan ialah LPJ akhir kepengurusan diterima oleh Dewa Presidium. Bagiku, prestasi terbesar adalah bisa memiliki anak-anak (staf, red) yang UTUH dari awal hingga akhir kepengurusan dan bahkan hingga detik ini. 
Donor Darah sebanyak 4 kali
Alhasil, masih 2 kali dalam setahun ini
Hatam Quran sebanyak 3 kali
Alhamdulillah.. bisa dijalankan :D
Toefl Score 500
Masih dalam banyangan...
Naik Pesawat Terbang
Alhamdulillah dalam setahun ini, bisa naik pesawat 2 kali dari surabaya-jakarta (PP) heee
Punya Kamera DSLR
Still waiting...
Qurban Kambing
Alhamdulillah... heee
Buat Paper tingkat Nasional
Alhasil.. belum terlaksana heee
Pendakian Gunung Krakatau
Masih belum bisa dilaksanakan, Insya Allah tahun depan :D
Promosi Wisata Situbondo
Alhamdulillah, sudah terlaksana dengan mengajak tim untuk dibawa ke Taman Nasional Baluran.

Itulah ke-22 resolusi 2012 yang kupunya dan beberapa sudah bisa dilaksanakan dan dicapai. Next.. di tahun 2013, akan terlahir 23 resolusi...

"Manusia yang merencanakan, Tuhan-lah yang menentukan"
Yang terpenting adalah... apapun yang terjadi pada diri kita, mintalah pertolongan pada Allah, karena Ia-lah Maha Pencipta SEGALANYA

Don't despair and never lose hope.. If you have a dream, if you want to change your life, the only way to do it to START! Start today! Start now while you can! Who knows what will happen tomorrow!

Ps. 
*Gambar diperoleh dari aplikasi fb.. yang bisa dilihat di SINI

This is My Family



“Families are a mystery… No matter what happens, their feelings always keep them connected”, Syukron
My room seemed empty. It felt like it suddenly became very quiet.  But, I’m not lonely. I’m fine. So don’t worry about me, okay?. After all, I can hear them… The voices of the people who love me… wherever I am… 
One more time, Father, Mother, Brother and Sister, thank you for give me beautiful of life. 
THIS IS MY FAMILY… Now and forever…

Ps : You can see at my tumblr, too, 

Wednesday, December 19, 2012

Trip to Africa van Java

Masih berada di tengah-tengah kesibukan praktikum, final project, laporan KP, proposal TA, laporan TA dan kawan-kawannya yang menghantui pikiran, alhasil diputuskan untuk me-refresh dan meng-upgrade pikiran. Dengan berbekal tas secukupnya, tanggal 7 Desember 2012 tepat pukul 20.30 WIB, start perjalanan dari Keputih Gang Makam E29. 
Jalan-jalan ini bertujuan ke Taman Nasional Baluran, yang telah dikenal dengan sebutan Africa van Java. Kenapa demikian??? ikuti saja terus ceritanya ya.. semoga tidak bosen :D
Kawasan TN Baluran ini terletak di desa Banyuputih, Kabupaten Situbondo, sekitar 28 Km dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Anggota tim kali ini adalah Ganda, Faia, Riska, Nursinggih, Herdian, Hak, Ola, Erna, Sustia, Nibras, Devi, Ewing, Fauzi, Fendi dan tentu saja Aku juga termasuk di dalamnya. 
Rencana perjalanan awal kami, seperti yang telah disusun oleh saya dan si pemilik ijenminertour (sponsor utama acara ini, Ganda) adalah menuju desa Asembagus, Situbondo terlebih dahulu untuk menginap dirumahku. Target tempat wisata yang dikunjungi adalah Padang Savana, Menara, Sumur Tua, Lubang Buaya terakhir adalah Pantai Bama.
Perjalanan ini kami lakukan dengan mengendarai 2 buah mobil. Rute perjalanan cukup singkat dan mudah dilewati( Surabaya-Pasuruan-Probolinggo-Situbondo ). Dari ke-15 orang ini, hanya 2 orang yang bisa nyetir, alhasil dari keberangkatan hingga sampai tujuan, supir tetap setia menemani yaitu si Ola dan Herdian. Di perjalanan, kami dikagetkan dengan Panorama dari PLTU Paiton (sakjane uduk panorama, tapi hiasan lampu Paiton di malah hari, heee) yang terlihat sangat indah dengan lampu-lampunya di malam hari.
Sampai di rumahku (kalau gak selah sekitar jam 3.30 WIB), kamipun beristirahat. Di pagi harinya kami barulah menuju TN Baluran. Akses menuju TN Baluran ini cukup mudah, hanya mengikuti jalan lurus dari Situbondo-Banyuwangi. Di perjalanan, banyak sekali ditemui Monyet dkk di  pinggir jalan. Tak luput pula, karena termasuk jalur pantura, banyak sekali truk-truk yang melewati jalur ini.
Sesampainya di TN Baluran, yaitu di desa Batangan, Kec.Banyuputih, kami melapor terlebih dahulu kepada petugas dan membeli tiket terlebih dahulu. Saya masih teringat kata-kata dari salah satu teman saya (tapi lupa sapa yang ngomong), "Murah banget ya tiketnya di TN Baluran, tak pikir kayak Taman Safari yang hampir puluhan ribu". Sebagai orang pribumi asli situbondo, antara senang dan tidak bisa diomongin seperti itu. Namun, karena kondisinya sekarang adalah Mahasiswa, jadinya beruntung sekali dapat liburan murah meriah seperti ini ^_^. Oh iya lupa, tiket masuk ke TN Baluran (khusu Pelajar/Mahasiswa) cukup membayar Rp.1250/orang dan tiket parkir mobil Rp.6000/mobil. Sayang sekali, perjalanan kali ini tidak ada agenda foto di depan pintu masuk/gerbang TN Baluran, alhasil ini gambar gak ada orangnya.
Pintu Masuk TN Baluran
Mobil berjalan pelan-pelan serambi menikmati pemandangan alam di kanan kiri. Di awal perjalanan kami disuguhi biawak yang melintas jalan, rusa dan anaknya yang sedang makan. Kondisi jalan yang rusak (bisa dibilang bukan aspal, karena jalan tidak rata dan berbatu meskipun terkadang ada sedikit jalan aspal) tidak menyurutkan kegembiraan kami melihat hewan-hewan di sekitar. Burung-burung terlihat melintas dari satu pohon ke satu pohon lain, plus ditambahi dengan keindahan sayap kupu-kupu yang mengiringi perjalanan kami (dimana saat ini kupu-kupu sudah jarang terlihat di kota, apalagi di Surabaya). 
Kami melewati jalan yang bernama Evergreen , suatu daerah di Baluran yang selalu hijau. Dan tak lama dari tempat itu, sampailah kami di Bekol (katanya sih, pusat pariwisata di Baluran, karena di Bekol ini kita bisa menentukan wisata mana yang akan kita pilih) sekita 12 km dari pintu masuk. Nih, ada rutenya...
Peta Ekowisata Taman Nasional Baluran
Bekol juga terkadang disebut sebagai Pojok Savana, alhasil di Bekol ini kami mengambil banyak sekali gambar, entah itu gambar narsis atau gambar yang lain. Dari sini kita bisa berjalan kaki ke menara pengawas. Dari menara kita bisa melihat hamparan luas savana di sebelah timur, lautan biru dan Gunung baluran. Sebenarnya di menara ini, kita bisa melakukan kegiatan Bird Watching dan satwa-satwa lain seperti banteng ataupun rusa. Akan tetapi karena perlatan yang kami bawa hanya sebatas kamera poket, maka hanya foto pemandangan alamnya saja yang jadi buktinya. Ketika di menara, kita juga disambut dengan sekumpulan monyet-monyet dan kicauan para burung. Dan untungnya juga, kami melihat sosok Burung Elang sedang memainkan aksinya.
Puas berfoto-foto di menara, kami turun ke pos Bekol. FYI, di pos bekol ini disediakan penginapan bagi yang ingin bermalam. Tempatnya bersih dan rapi plus MURAH (sekitar Rp.150.000 / hari), hanya saja di sini listrik sangat terbatas karena hanya bergantung pada PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Suraya) dan Generator Diesel untuk digunakan pada malam hari. Selain dai Bekol ini, penginapan juga bisa didapatkan di Pantai Bama.
Pantai Bama berjarak 3 km dari pos bekol. Jalanan dari Bekol lumayan bagus timbang jalanan dari pos Batangan (pintu masuk) ke pos bekol. Kira-kira dalam ratusan meter dari pos Bekol, kami sampai di savana Bekol (sayangnya karena masih di musim panas, savana terlihat gersang). Untuk kali ini, kami menikmati pemandangan savana dari dalam mobil dikarenakn cuaca yang begitu amat sangat panas (tepat jam 12 siang). Sebenernya di savana ini juga terdapat menara pengawas lagi, yang dinamakan tower Tengah. Dari sana, menurut informasi, kita bisa melihat berbagai satwa yang ada dengan lebih jelas, seperti banteng dan rusa serta aneka macam burung. Akan tetapi karena alasan cuaca yang amat sangat panas itu (maklumlah, dari 15 orang, 8 orang diantaranya adalah cewek, takut hitam. hahaha), kami tidak sempat mampir. Perjalanan dilanjutkan ke pantai Bama.
Di perjalanan menuju Bama ini, banyak sekali monyet yang berkeliaran. Jendela mobil yang awalnya terbuka untuk menikmati udara segar Baluran, segera kami tutup karena takut ada serangan monyet secara tiba-tiba. ahhaha. Soalnya dari semua sumber yang ada dan berdasrakan pengalaman pribadi, Monyet disini lebih buas dari Buaya darat. hahaha
Akhirnya sampailah kami di pantai Bama. Sepi, tapi indah dan bersih. Di pantai bama ini banyak sekali yang bisa kita lakukan selain menikmati keindahan pantainya. Disana kita bisa snorkeling, naik perahu yang dilengkapi dengan bottom glass untuk menikmati keindahan terumbu karand dan ikan disekitarnya, berenang, outbond, main voli pantai, tracking dan berkano, untuk Diving (katanya) akan ada tahun depan.
Patut diketahui, di pantai Bama ini hati-hati ketika akan membawa barang, terutama makanan di sekitar pantai. Secara tiba-tiba serangan dari sekumpulan monyet bisa membuat jantung deg-degan. hahahaa. Kalau ini bukan parno lagi, namun kenyataan yang tak bisa dihindari. Ada sedikit cerita unik di sekitar pantai Bama. 
Biasanya, monyet atau hewan pasti diliatin sama manusia kalau mereka lagi makan. Nah ini, malah monyet yang melihat manusia makan. Dan parahnya lagi, para manusia-manusia ini makannya di tengah pantai. Nih buktinya...
Alkisah, ada 2 orang cowok sedang membawa keranjang makanan. Dalam perjalan dari mobil menuju TKP, salah seorang cowok, sebut saja namanya Ganda (tanpa rekayasa, ini nama asli, loh.. hhaaa), sudah memiliki firasat bahwa dia diikuti oleh beberapa ekor monyet. Padahl sebelumnya, menurut AKL (analisa kondisi lingkungan) yang telah kami pelajari di LKMM Pra-TD.. hussshh.. opo maneh iki... tempat ini merupakan tempat yang paling aman dari serangan monyet, karena amat sangat sepi dan daerahnya berbatu. Namun apa dikata, ternyata penciuman dari monyet lebih tajam timbang analisa kami. hahahaa, alhasil praktek AKL gagal diterapkan disini. Lanjut ke kisahnya...
Dengan keadaan yang cukup santai, menganggap suatu firasat hanyalah sebuah firasat yang tak pernah terjadi, alhasil cowok itu, ganda dan sebut saja cowok satunya lagi adalah Hak, berhasil membawa keranjang makanan ke TKP. Belum sampai puluhan menit keranjang menginjakkan diri di lahan pantai.. tiba-tiba muncul serangan dari depan, yaitu seekor monyet. Buruknya lagi, monyet tersebut berhasil merebut sebuah telur setelah mengacak-acak keranjang dan melawan Ganda. Sekiranya kalau di tempat itu ada acara penghargaan, mungkin dari kami berlima belas, hanya si Ganda yang berhasil mendapatkannya. Hahaaaaa
Dan terjadilah sesuatu yang ekstrim. Menurut salah satu anggota, lupa sapa yang memberikan ide, alhasil diputuskan untuk makan siang di tengah pantai, yaitu di bebatuan seperti foto diatas itu tuh. Berdasarkan pengalaman nonton acara Kera Sakti, dia takut terhadap air, akhirnya diaplikasikanlah materi itu di tempat ini dan ternyata Berhasil !!!!! Ternyata, baru sadar kalau kali ini menonton TV juga ada gunanya.. ahhahaa
Kembali ke paket wisata....
Patut diketahui pula, di sebelah timur pantai Bama ini juga terdapat hutan mangrove. Selain berfungsi sebagaimana mestinya, tempat ini juga biasanya difungsikan sebagai tempat memancing yang paling aman di tempat ini. Karena tidak ada seekor pun monyet bergelanjungan dan jalan-jalan di tempat ini. Perbedaan antara mangrove disini dan di Surabaya terlihat amat sangat jelas (sedikit saja sih, bandingin sama disini.. heee). Di sini banyak sekali kupu-kupu yang terbang mengikuti perjalanan kami, sekumpulan ikan berenang bersama, nyanyian burung yang begitu kencang, dedaunan yang hijau plus kita juga bisa turun menikmati air laut bersama sekumpulan ikan.
Setelah usai menikmati pantai bama dan mangrove serta berjuang melawan si Kera dan sekumpulannya, akhirnya perjalanan kami akhiri disini. Tepat ketika sunsite hampir muncul kami langsung meluncur menuju Savana. 
Sampainya di Savana, kami langsung turun menikmati hiasan padang rumput di kanan-kiri (meskipun dalam kondisi kering) plus tak lupa juga acara foto-foto dengan si Canon. Latar belakang Gunung Baluran terlihat sangat indah dengan hamparan savana di bawahnya. Sayang sekali saat itu puncaknya tertutup awan. Tapi kami cukup menikmati foto tersebut dengan riang gembira, hahaha. Sayangnya yang mengabadikan foto disini hanya kami, angkatan 2009 (aku, ewing, ola, fendi, fauzi, devi, sustia dan nibras). Ini dia fotonya...

Momen sore hari ini memang merupakan momen yang paling tepat dan tak bisa dilupakan oleh kami. Disini kami melihat pemandangan dari Burung Merak di tengah hamparan savana yang cukup luas, plus sekumpulan Rusa. Dikarenakan resolusi lensa kamera yang kurang memenuhi kriteria pengambilan gambar.. alhasil gambar yang didapat hanyalan seperti ini (meraknya ada di tengah tuh.. heee *semoga keliatan*).
Kami pulang setelah menikmati momen-momen itu. Meninggalkan sejuta pemandangan indah Pantai Bama, Mangrove, Savana, Bekol, Menara Pengawas dan kawan-kawannya. Suatu saat, TN Baluran ini harus dikunjungi lagi. Menjelajahi tempat-tempat yang belum sempat kami datangi dalam kurun waktu sehari yang singkat itu. Mendaki gunung baluran, menyusuri tepian pantai, mengamati burung dan satwa lain dengan seksama dan saat itu yang belum menampakkan dirinya adalah si Banteng. Masih banyak satwa-satwa yang belum saya lihat di Baluran. Banteng Jawa (yang katanya satu-satunya yang masih ada di pulau Jawa ini), Banteng Air dan Macan Tutul, semoga suatu saat nanti bisa diberi kesempatan untuk menikmati Baluran ini lagi.
*Back to topic.. Sudah dapat khan kenapa Taman Nasional Baluran dinamakan Africa van java... kalau yang belum kayaknya lebih tepat kalau main-main kesini.. Tidak mahal kok, total biaya dari Surabaya ke TN Baluran hingga balik ke Surabaya lagi ini, cukup merogok kocek sebesar Rp.100.000 dijamin PUAS !!! hahaaa
Perjalanan pulang ini diganggu oleh rasa kantuk yang menyerang seluruh anggota tim, termasuk saya dan si pengemudi. Untunglah rasa kantuk bisa tertahan hingga sampai di Rumah saya dengan selamat. Alhamdulillah.
Rasa lapar mulai melanda dicampur dengan rasa kantuk plus bumbu kebahagiaan yang terpancar dari wajah anggota tim. Dan direncakan di malam hari, kami menikmati kuliner di desa saya, Asembagus, yaitu makan Nasi Sodu.
Keesokan paginya kami kembali ke Surabaya. Selain menikmati baluran, di luar dugaan kami berhenti untuk menikmati pantai Pasir Putih Situbondo sambil menikmati pantai, terumbu karang, kapal dan makan siang di pinggir pantai. Sesampainya di Surabaya, kami langsung pulang menuju kosan masing-masing dan siap menyambut hari Senin yang cerah (karna minggu malam kami sampai di Surabaya).

SELESAI

Keindahan alam merupakan salah satu karunia tuhan untuk manusia yang sangat patut untuk disyukuri keberadaannya.
Inilah INDONESIA-ku.... Tanah dengan Sejuta Keunikan dan Keindahan Alamnya...

Ps :
*) Foto-fotonya bisa dilihat di album INI INI dan INI


More info:
Informasi lengkap tentang Taman Nasional Baluran, tentang sejarah, letak, akses, keadaan cuaca, dan lain sebagainya bisa dilihat disini http://balurannationalpark.web.id