Totally Friendly

True Story, True Friendly, and Trus Life

Kabinet Inspiratif

Kabinet BEM Fakultas Teknologi Industri-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011/2012

Kominfo Army

Keluarga Besar Departemen Komunikasi dan Informasi BEM FTI-ITS 2011-2012

Kominfo

Keluarga Kominfo BEM FTI-ITS 2010-2011

Cangkruk Bareng Kelas Seasion 3

Keluarga Kecil Teknik Fisika Angkatan 2009 Kelas A

Pages

Sunday, June 12, 2011

Puasa di Bulan Rajab


Puasa di Bulan Rajab
Di bulan Rajab dan Sya’ban  seseorang sebaiknya berpuasa setiap hari senin dan 
kamis, atau  Setiap hari.

Dalam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dinyatakan bahwa ‘Utsman Ibnu Hakim 
al-Ansari berkata, “Aku bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubayr mengenai puasa di 
bulan Rajab, kemudian kami sampai pada bulan itu, di mana beliau berkata, ‘Aku 
dengar Ibnu ‘Abbas ra berkata bahwa Rasulullah saw biasa berpuasa secara 
kontinu sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak pernah menghentikannya dan di 
lain waktu beliau tidak berpuasa berhari-hari sehingga kami berpikir bahwa 
beliau tidak akan berpuasa lagi.”

Jika seseorang berpuasa setiap hari Senin dan Kamis maka orang itu juga harus 
berpuasa pada hari ke-15 setiap bulannya dan juga pada 26-27 Rajab.  (sangat 
dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari ‘putih’ setiap bulan, yang jatuh pada 
hari ke-13, 14, dan 15).  Ini hanyalah petunjuk secara umum, bila ada keraguan 
sebaiknya dikonsultasikan dengan seseorang yang ahli dalam syari’ah.

Diriwayatkan bahawa Nabi SAW telah bersabda : "Ketahuilah bahawa bulan Rajab 
itu adalah bulan ALLAH, maka barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan 
Rajab dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH 

Barangsiapa yang berpuasa dua hari dalam bulan Rajab mendapat kemuliaan disisi 
ALLAH .Barangsiapa berpuasa tiga hari dalam bulan Rajab, maka ALLAH akan  
menyelamatkannya dari bahaya dunia, seksa akhirat, dari terkena penyakit gila,  
penyakit putih-putih di kulit badan yang  menyebabkan sangat gatal dan  
diselamatkan dari fitnahnya syaitan dan dajjal.Barangsiapa berpuasa tujuh hari 
dalam bulan Rajab, maka ditutupkan tujuh pintu neraka jahanam.Barangsiapa 
berpuasa lapan hari dalam bulan Rajab, maka dibukakan lapan  pintu syurga 
baginya.Barangsiapa yang berpuasa lima hari dalam bulan Rajab, permintaannya  
akan dikabulkan oleh ALLAH SWT.Barangsiapa berpuasa lima belas hari dalam bulan 
Rajab, maka ALLAH  mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan 
kesemua kejahatannya dengan kebaikan dan barangsiapa yang menambah (hari-hari 
puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya."

Sabda Rasulullah SAW: "Pada malam Mikraj, saya melihat sebuah sungai yang 
airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari ais dan lebih harum dari minyak 
wangi, lalu saya bertanya Jibril as : "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?" 
Berkata Jibril as: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca 
selawat untuk engkau dibulan Rajab."

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita:"Ketika kami berjalan bersam-sama Nabi 
SAW melalui sebuah kubur, lalu Nabi berhenti dan Baginda menangis dengan amat 
sedih, kemudian baginda berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya Rasulullah 
SAW: "Ya Rasulullah SAW, mengapakan anda menangis?" Lalu Rasulullah SAW 
bersabda: "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur mereka, dan 
saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka."Sabda 
Rasulullah SAW lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa 
satu hari saja dalam bulan Rajab, dan mereka tidak tidur semalam saja di bulan 
Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa dalam kubur." Tsauban bertanya: "Ya 
Rasulullah SAW, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam 
bulan Rajab sudah boleh mengelakkan dari siksa kubur?" Sabda Rasulullah SAW: 
"Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada 
seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan
 mengerjakan solat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat kerana ALLAH, 
kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan 
solat malam satu tahun."

Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya'ban adalah 
bulan aku (Rasulullah SAW) dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku." "Semua 
manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, 
keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan 
Ramadhan.Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak ada rasa lapar dan haus 
bagi mereka."KELEBIHAN BULAN RAJAB

Beberapa hadis Rasulullah saw menunjukkan kelebihan bulan rajab:

1.Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu  dengan 
seribu kemuliaan di hari Qiamat.
2.Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya'ban bulanku, dan bulan Ramadhan  bulan 
umatku.
3.Kemuliaan Rajab dengan malam Isra' Mi'rajnya, Sya'ban dengan malam  nisfunya 
dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.
4.Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus). 
Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya. 5.Puasa 3 hari pada bulan Rajab, 
dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun 
perjalanan).
6.Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka.
7.Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam 
syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam 
syurga.8.Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan  
Al-Quran keatas semua kalam 9.Puasa sehari dalam bulan Rajab seumpama puasa 
empat puluh tahun dan iberi minum air dari syurga.
10. Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang  yang 
meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib  bagi 
yang ber puasa  diampunkan dosa-dosanya yang lalu.,Dipelihara Allah umurnya 
yang  tinggal.,Terlepas daripada dahaga di akhirat.

11.Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti  puasa 
sebulan pahalanya.
12.Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar,  
dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, 
diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan

"Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab/ Isra Mi'raj akan mendapat pahala 
seperti 5 tahun berpuasa.""Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab 
akan mendapat kemuliaan di sisi  ALLAH "Barang siapa yang berpuasa tiga hari 
yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab,  maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 
900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa 
akhirat.""Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, permintaannya  akan 
dikabulkan." "Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan 
 tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari  maka  akan 
dibukakan delapan pintu syurga."  "Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam 
bulan ini, maka ALLAH  akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan 
menggantikan kesemua  kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang 
menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya."

source : http://mevlanasufi.blogspot.com

Saturday, June 11, 2011

BATU

Siapakah kau???
Semua berkata.....
Benda keras tidak berguna....
Kau pembunuh dan pendusta

Terkadang kau keras
Terkadang kau lunak
Terkadang kau lentur
Kau perusak

Kau semestinya dihancurkan!!!
Dibanting, ditempa, ditekan, ditarik
Namun, kenapa tetap saja
Hasilnya NIHIL

Semua kekuatan telah dikerahkan
Hanya sebutir dari bagianmu yang terbuang
Dan tak terlihat lagi
Tertelan oleh bumi

Kapan???
Kapankah kau hancur berkeping-keping???
Hancur tertelan semuanya???
Semuanya muak dengan kehadiranmu

Gelap

Diheningnya malam....
Aku termenung dibawah redupnya cahaya bulan
Sembari melihat angin menari-nari dengan menggebu-gebu
Tak mau ketinggalan, dedaunan pun ikut bernari satu per satu

Semua terasa gelap
Cahaya bulan tertutupi awan
Angin pun terlarut dalam tariannya
Dedaunan tergeletak dimana-mana

Dengan tingkah laku mereka
Semua terasa kosong
Semua tertelan lubang kegelapan
Semuanya sirna

Gelap, gelap, dan gelap

Wednesday, June 08, 2011

TARIK ULUR KADER

Bulan Juni dan Juli merupakan waktu yang sangat ditunggu-tunggu dengan yang namanya “regenerasi” di seluruh ormawa (organisasi mahasiswa) lingkup Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Proses regenerasi diperoleh dengan adanya tahapan “kaderisasi”.
Sebuah ormawa memiliki sebuah kekuatan organisasi yang tidak hanya dipandang dari dana pendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk pergerakan organisasi tersebut.  Selain itu,  juga dilihat dengan adanya ideology dan struktur yang jelas sebagai kekuatan utama dari organisasi tersebut. Kekuatan utama tersebut dapat dipantau dan mendapatkan penilaian kinerja terbaik dengan huruf kualitas maupun angka kualitas, yang biasanya didengar dengan sebutan AKO (analisis kondisi organisasi), yang nantinya menentukan organisasi tersebut berada di kuadran I, II, III ataukah IV. Dalam hal ini, kaderisasi bisa dinilai pula.
Kaderisasi bukan hanya sekedar suatu effort dari tradisi untuk mengajak dan memasukkan orang-orang baru ke dalam lingkup organisasi, namun hal yang perlu diperhatikan adalah identitas dan jati diri organisasi tersebut, transfer ilmu, pengembangan potensi diri yang masih bisa dilihat dengan secara mata terbuka, dan pemberian kesadaran secara penuh mengenai posisi yang akan diemban nantinya. Tidak sewajarnya di dalam sebuah kaderisasi ada yang namanya doktrin dari beberapa pihak. Setiap mahasiswa pasti memiliki jalan dan tujuan hidup masing-masing sesuai dengan visi, misi dan motto hidup yang dijalankannya. Dengan adanya doktrinisasi, secara tidak sadar ada “penjerumusan karakter” terhadap apa yang telah dipilihnya. Selain beberapa hal tersebut diatas, setidaknya juga diperlihatkan mengenai perlakuan secara manusiawi yang juga memperlihatkan mengenai perasaan, perbedaan suku, agama, ras dan kebudayaan. Yang tak kalah untuk dipertimbangkan dalam hal kaderisasi adalah adanya potensi dasar/bawaan sang kader. Potensi ini bisa dilihat dari perjalanan hidup kader, terlepas saat itu ia telah mengalami penanaman kaderisasi.
Kaderisasi memang merupakan tolok ukur dari persiapan dan pelatihan dari para calon-calon penerus organisasi. Seperti penjelasan diawal, di bulan juni dan juli, beberapa mahasiswa ITS yang ingin menjadi kader-kader sebelumnya pasti merasa bingung dalam menentukan arah mereka selanjutnya. Tidak cukup dalam posisi saat ingin menjadi staff dari sebuah departemen terntenu dan di ormawa tertentu dan juga menjadi seorang cabinet/pemimpin besar di ormawa tersebut. Beberepa kader pastinya telah menentukan sesuai dengan hati dan kemampuan mereka. Tak banyak pula beberapa mahasiswa menjadi “rebutan” antar ormawa satu dengan ormawa lain disaat proses pembentukan staff di sebuah ormawa, hingga diperoleh beberapa solusi yang diantaranya dibiarkan berada diluar lungkup jurusan dengan harapan di kemudian hari nantinya bisa kembali mengabdi di ormawa jurusan tersebut. Ada pula yang memang sengaja dibuat pemegang dua ormawa sekaligus, dengan harapan nantinya bisa membandingkan atas ilmu yang diberikan.  Padahal tanpa adanya kejadian seperti ini, ilmu tersebut masih bisa disalurkan melalui adanya forum sharing ilmu antar kader luar ormawa jurusan dan kader internal ormawa jurusan itu sendiri. Inikah yang mencerminkan bahwa memang kuantitas dari kader-kader telah berkurang??? Ataukah kualitas dari kader-kader itu sendiri yang semakin tahun menjadi semakin menurun???
Tak hanya di dalam proses penentuan staff, penentuan kabinet pun bisa menjadi sebuah “pisau” yang cukup menyakitkan. Kabinet sendiri menjadi pemikir strategis mengenai ormawa tersebut kedepannya. Dalam sebuah penentuan plotting kabinet itu sendiri, masih saja terdapat “pertikaian” , entah mengenai sebuah “posisi”, sebuah pilihan untuk meninggalkan ormawa jurusan, maupun untuk kembali ke tempat asalnya di jurusan tersebut.
Teringat sms dari seorang teman, 
" semisal memang di ormawa yang saya naungi tidak ada yang mau menempati posisi tersebut, saya bersedia menempati posisi tersebut, meski saya menerima konsekuensi yang buruk bagi diri saya ".
sms yang berbeda pun saya terima dari teman yang perantauan...
"saya sebenarnya mau kembali ke tempat asal saya, semisal memang saya amat sangat dibutuhkan oleh rumah asal saya itu dengan konsekuensi saya meninggalkan rumah perantauan yang telah memberikan saya banyak sekali ilmu dan pengalaman, meski berat untuk meninggalkan perantauan itu ".

Beberapa petinggi dari ormawa dan warga itu sendiri pasti menginginkan eksistensi ormawa mereka dimanapun mereka berada. Secara tersirat hal ini pasti dimiliki bagi semuanya, baik bagi mahasiswa organisatoris maupun bagi mahasiswa yang sedikit samar-samar dalam organisasi. Hakekat manusia memang selalu tidak puas atas apa yang telah dimiliki dan ingin mencari sebuah kesempurnaan.
Setiap mahasiswa pasti memiliki tingkat kemampuan, kemauan, dan keikhlasan dalam menjalin itu semua. Namun, setidaknya diperhartikan mengenai hakikat kaderisasi dan kader itu sendiri. Bukankan kader terseut tidak hanya berada di “satu orang” itu masih ada kader-kader yang lain yang belum terlihat secara sepenuhnya, ataukah memang saat ini “kader-kader” telah menghilang karena sering adanya perebutan kader, baik untuk berada di tempat asalnya ataukah di tempat perantauannya, posisi dan juga nafsu belaka???. Inikah kaderisasi yang terjadi saat ini???

#ditulis ketika melihat curhatan sms seorang teman.